Allah swt. Berfirman, “Wahai anak Adam! Aku heran kepada
orang yang meyakini kematian, bagaimana ia masih bisa bersenang-senang? Aku heran
kepada orang yang meyakini hisab, bagaimana ia sibuk mengumpulkan harta? Aku heran
kepada orang yang meyakini alam kubur, bagaimana ia masih bisa tertawa?
Aku heran kepada orang yang meyakini akhirat, bagaimana ia
bisa istirahat? Aku heran kepada orang yang meyakini bahwa dunia akan sirna,
bagaimana ia merasa tentram bersamanya?
Aku heran kepada orang yang ahli bicara, tapi kalbunya buta.
Aku heran kepada orang yang bersuci dengan air, tapi ia tidak pernah menyucikan
hatinya. Aku heran kepada orang yang sibuk mengurusi aib orang lain, sementara
ia lupa kepada aib dirinya. Atau, kepada orang yang mengetahui bahwa Allah
melihatnya, bagaimana ia mendurhakai-Nya.
Atau, kepada orang yang percaya bahwa ia akan mati
sendirian, berada dalam kuburnya sendirian, dan dihisab sendirian, bagaimana ia
merasa senang bersama manusia. Tiada Tuhan selain-Ku, dan Muhammad adalah hamba
dan Rasul-Ku.”