Web Hosting

Minggu, 17 Mei 2015

Wahai Ibrahim, Kami Sedih Berpisah Denganmu

Wahai Ibrahim, Kami Sedih Berpisah Denganmu
Abdurrahman ibn Awf r.a. menceritakan bahwa Rasulullah saw. memegang tangannya dan bersama-sama mendatangi putra laki-lakinya, Ibrahim. Ketika itu Ibrahim bersama Abu Sayf al Kayn (al Bara ibn Aws al Ansari), suami ibu susunya Ibrahim. Ketika beliau tiba di sana, Ibrahim dalam keadaan sekarat. Rasulullah saw. memeluk Ibrahim dan menciuminya, lalu membaringkannya lagi di tempat tidur. Tiba-tiba air mata Rasulullah saw. jatuh bercucuran. Abdurrahman ibn Awf yang terkejut melihat beliau menangis berkata, “Wahai Rasulullah, engkau juga menangis?”


Rasulullah saw. bersabda, “Wahai ibn Awf, aku tidak dilarang menangis. Yang dilarang adalah dua suara. Pertama, berteriak dan berjingkrak-jingkrak berlebihan ketika mendapat nikmat. Kedua, berteriak sambil memukul muka dan mengoyak pakaian ketika mendapat musibah.”


Kemudian beliau bersabda, “Mata mencucurkan air mata, hati bersedih. Namun, kami tidak mengatakan sesuatu yang tidak diridhai Allah swt. Wahai Ibrahim, kami sungguh berduka berpisah denganmu.”


Abu Umamah menceritakan bahwa ketika Rasulullah saw. menangis tersedu-sedu pada waktu Ibrahim wafat, seseorang berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau menangis karena anak ini? Aku bersumpah atas nama Allah bahwa aku telah menguburkan dua belas anakku dengan tanganku sendiri di masa jahiliah. Semuanya lebih kecil daripada Ibrahim. Aku menguburkan mereka dalam keadaan hidup.”


Rasulullah saw. bersabda, “Apa yang bisa ku lakukan jika rasa kasihan telah meninggalkanmu. Hati bersedih, mata mencucurkan air mata. Namun, kami tidak membuat Tuhan murka. Kami sungguh bersedih untuk Ibrahim.”

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar